Hyundai Indonesia telah meluncurkan
generasi terbaru dari model SUV andalannya, Santa Fe , yang kini hadir dalam
varian Hybrid untuk pertama kalinya. Model Hybrid ini menjadi bagian penting dari
strategi Hyundai untuk memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan di pasar
Indonesia. Meskipun mobil ini sudah diproduksi secara lokal oleh Hyundai Motor Manufacturing Indonesia
(HMMI) di pabriknya yang terletak
di Cikarang, Jawa Barat, ada satu komponen utama yang masih diimpor, yaitu baterai .
Sebagaimana diketahui, baterai merupakan
komponen krusial dalam kendaraan Hybrid dan listrik, dan karena itu,
produksi lokal baterai untuk model seperti Santa Fe Hybrid menjadi topik yang sedang dikaji oleh pihak
Hyundai. Meski produksi kendaraan All
New Santa Fe sudah dilakukan di
dalam negeri, penggunaan baterai impor dari Korea Selatan masih diperlukan.
Namun, Hyundai Indonesia, melalui HMMI, tengah mempertimbangkan untuk
melokalisasi baterai Santa Fe Hybrid
dalam waktu dekat, mengingat mereka sudah memulai produksi lokal untuk
kendaraan listrik lainnya, seperti All
New Kona Electric .
Mengapa Baterai Santa Fe Hybrid Masih Diimpor?
Keputusan untuk menggunakan baterai impor
pada tahap awal produksi Santa Fe
Hybrid bukan tanpa alasan. Salah satu faktor utama
adalah bahwa HMMI, sebagai pabrik yang memproduksi kendaraan Hyundai di
Indonesia, belum memutuskan untuk segera memulai produksi baterai lokal untuk
model Hybrid ini. Proses untuk
memulai produksi lokal baterai tidak sesederhana itu dan memerlukan penelitian
dan persiapan yang matang.
Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating
Officer (COO) HMID ,
menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan kajian mendalam untuk
menentukan apakah memproduksi baterai secara lokal untuk Santa Fe Hybrid memang memungkinkan dan layak
secara ekonomi. Ia juga menyebutkan bahwa perusahaan umumnya memerlukan waktu
sekitar satu tahun untuk melakukan studi dan riset sebelum memutuskan apakah
produksi lokal untuk baterai tersebut bisa diterapkan. Selain itu, keputusan
untuk memproduksi baterai lokal juga harus disesuaikan dengan volume produksi
kendaraan yang ada di Indonesia. Jika hasil studi menunjukkan bahwa ada potensi
yang cukup besar, kemungkinan besar baterai untuk Santa Fe Hybrid akan diproduksi di dalam negeri.
Proses lokalisasi komponen seperti baterai
ini memang memerlukan waktu dan investasi yang tidak sedikit. Meskipun begitu,
Hyundai optimistis bahwa ini akan menjadi langkah yang dapat diwujudkan setelah
melalui tahapan riset dan studi yang komprehensif.
Perkembangan Produksi Lokal Kendaraan Listrik
Hal ini menarik karena Hyundai Indonesia
sudah memulai langkah-langkah untuk memproduksi kendaraan listrik secara lokal,
seperti pada model Kona Electric
. Kona Electric menjadi model kendaraan listrik pertama yang diproduksi di
Indonesia oleh HMMI. Hal ini menunjukkan komitmen Hyundai untuk mendukung
industri otomotif ramah lingkungan di Tanah Air. Kona Electric yang diproduksi
lokal ini menjadi langkah awal yang baik untuk pengembangan lebih lanjut,
terutama dalam produksi kendaraan berbasis baterai.
Mengikuti jejak tersebut, Santa Fe Hybrid juga memiliki potensi untuk
diproduksi dengan lebih banyak komponen lokal jika kajian dan riset yang
dilakukan membuahkan hasil yang positif. Selain itu, pasar kendaraan Hybrid dan listrik di Indonesia semakin
berkembang, seiring dengan tren global yang lebih mengarah pada kendaraan ramah
lingkungan. Oleh karena itu, langkah Hyundai untuk mempertimbangkan produksi
lokal baterai Santa Fe Hybrid
bisa menjadi keputusan yang sangat tepat di masa depan.
Spesifikasi dan Performa
Hyundai Santa Fe Hybrid
Meskipun baterainya masih diimpor, Hyundai Santa Fe Hybrid tetap menawarkan berbagai fitur canggih dan
performa yang mumpuni. Mobil ini hadir dengan dua pilihan varian mesin, yakni
varian mesin bensin dan Hybrid.
Varian diesel tidak lagi tersedia, digantikan oleh mesin bensin 4-silinder 2.5-liter yang dipadukan dengan transmisi otomatis
8-percepatan. Mesin bensin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 192 hp dan
torsi maksimal 241 Nm.
Sementara itu, varian Santa Fe Hybrid menggunakan mesin Smartstream G1.6T-GDi HEV 1.6-liter ,
yang dapat menghasilkan tenaga maksimal sebesar 233 hp dan torsi puncak 367 Nm.
Mesin bensin ini dipadukan dengan motor listrik yang memberikan tenaga tambahan
sebesar 64 hp dan torsi 264 Nm. Dengan kombinasi mesin bensin dan motor
listrik, varian Hybrid ini mampu
menawarkan performa yang lebih tinggi, efisiensi bahan bakar yang lebih baik,
dan emisi yang lebih rendah.
Salah satu fitur menarik pada Santa Fe Hybrid adalah adanya mode EV yang memungkinkan pengendaraan singkat
menggunakan motor listrik saja. Fitur ini berguna untuk perjalanan dengan jarak
pendek, di mana mobil bisa beroperasi tanpa mengandalkan mesin bensin, sehingga
lebih ramah lingkungan.
Selain itu, kendaraan ini juga dilengkapi
dengan berbagai fitur canggih yang memanjakan pengemudi dan penumpang. Beberapa
fitur unggulan di antaranya adalah Hyundai
Bluelink , yang memungkinkan pengendara untuk memantau dan mengontrol
berbagai aspek kendaraan melalui aplikasi smartphone, serta fitur Hyundai SmartSense , yang mencakup
berbagai sistem keselamatan aktif (ADAS), seperti Forward Collision-Avoidance Assist (FCA), Lane Keep Assist (LKA), dan Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA).
Tak ketinggalan, panoramic curved display yang menjadi sistem hiburan utama di Santa Fe Hybrid, memberikan pengalaman multimedia
yang lebih menarik. Untuk fitur keselamatan standar, mobil ini dilengkapi
dengan sistem Electronic
Stability Control (ESC) , Anti-lock
Braking System (ABS) , Brake
Assist System (BAS) , Downhill
Brake Control (DBC) , dan Vehicle
Stability Management (VSM) yang menjaga kestabilan dan keselamatan
berkendara.
Harga Hyundai Santa Fe
Seiring dengan segala fitur canggih dan
performa yang ditawarkan, harga Hyundai Santa Fe terbaru juga cukup kompetitif.
Di pasar Indonesia, All New Hyundai
Santa Fe dibanderol dengan harga
mulai dari Rp699 juta untuk varian bensin Prime dan Rp784,5
juta untuk varian Calligraphy . Sedangkan untuk varian Hybrid , harga dimulai dari Rp786,3 juta untuk varian Turbo Hybrid Prime dan Rp869,6
juta untuk varian Turbo Hybrid Calligraphy .
Harga ini tentunya mencerminkan kualitas
dan teknologi tinggi yang ditawarkan oleh Santa Fe Hybrid. Dengan berbagai fitur canggih,
performa yang mumpuni, dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, Santa Fe Hybrid menjadi pilihan menarik bagi
konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan namun tetap
menginginkan kenyamanan dan kemewahan.
Keputusan untuk melokalisasi baterai
Hyundai Santa Fe Hybrid di
Indonesia memang masih dalam tahap kajian, namun hal ini menunjukkan komitmen
Hyundai terhadap pengembangan industri otomotif ramah lingkungan di Tanah Air.
Dengan adanya produksi lokal kendaraan listrik seperti Kona Electric, ada
harapan bahwa Santa Fe Hybrid
juga akan mengikuti jejak tersebut di masa depan. Untuk saat ini, meskipun
baterai masih diimpor, Santa Fe Hybrid tetap menjadi pilihan menarik di
pasar SUV dengan teknologi Hybrid
yang efisien, performa yang bertenaga, serta berbagai fitur canggih yang
ditawarkan.
Komentar
Posting Komentar