Vivian Wilson, anak perempuan Elon Musk, baru-baru ini
membuat keputusan yang mencuri perhatian publik: ia berencana untuk pindah dari
Amerika Serikat. Keputusan ini diungkapkan setelah peristiwa yang memicu
ketegangan antara Vivian dan ayahnya, yang terjadi setelah Donald Trump memenangkan Pemilu Presiden AS 2024 . Dalam unggahan di
platform media sosial Threads , Vivian
menyatakan bahwa dia tidak lagi melihat masa depan yang cerah di AS, terutama
setelah kemenangan Trump. Hal ini memicu reaksi yang tak terduga dari Elon
Musk, yang memperburuk hubungan mereka dengan komentar-komentar di platform
sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), yang dia
beli pada Oktober 2022.
Vivian Wilson: Kecewa dengan Situasi Politik
AS
Keputusan Vivian untuk meninggalkan Amerika Serikat muncul
setelah dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi politik di negara itu.
Dalam sebuah unggahan di Threads , dia
menulis, "Bahkan jika Donald Trump hanya menjabat selama empat tahun,
bahkan jika peraturan antitransgender secara ajaib tidak berlaku, orang-orang
yang dengan sukarela memilih dia tidak akan berkembang." Pernyataan ini
menggambarkan kekecewaan Vivian terhadap potensi masa depan Amerika Serikat di
bawah kepemimpinan Trump. Baginya, situasi ini tidak hanya berkaitan dengan
kemenangan Trump, tetapi juga dengan budaya politik yang ada, yang ia nilai
tidak mendukung kesetaraan dan keberagaman.
Komentarnya mengarah pada ketidakpercayaan Vivian terhadap
pemilih yang memilih Trump, yang menurutnya tidak akan mendukung kemajuan bagi
kelompok-kelompok yang lebih rentan, seperti komunitas transgender. Ini
merupakan sindiran tajam terhadap kebijakan yang dianggap tidak ramah terhadap
kelompok-kelompok tersebut di bawah pemerintahan Trump. Melalui pernyataan ini,
Vivian menunjukkan bahwa dia merasa terasing dari nilai-nilai yang dia anggap
penting di Amerika Serikat, sehingga memutuskan untuk mencari kehidupan yang
lebih baik di luar negara tersebut.
Elon Musk: Tanggapan yang Menambah Ketegangan
Tidak lama setelah unggahan Vivian di Threads , Elon Musk, ayahnya yang juga CEO
Tesla dan SpaceX, memberikan tanggapan yang menambah ketegangan antara mereka.
Musk, yang dikenal dengan gaya komunikasinya yang terbuka di media sosial,
menanggapi sebuah komentar di X yang merujuk pada Vivian sebagai "anak
perempuan Musk." Komentar tersebut berasal dari seorang netizen yang
mengatakan, "Anak laki-laki, maksudmu. Dia laki-laki." Pernyataan ini
merujuk pada perubahan nama Vivian yang sebelumnya bernama Xavier Alexander Musk sebelum mengganti nama menjadi Vivian Wilson
pada 2022.
Elon Musk, meskipun tidak langsung menyebut nama Vivian,
tampaknya setuju dengan komentar tersebut, mengindikasikan bahwa ia tidak
menerima keputusan anaknya untuk mengganti nama dan mengubah identitas
gendernya. Reaksi ini memperburuk hubungan mereka yang sudah tegang, mengingat
bahwa Vivian sebelumnya telah menjauhkan dirinya dari sang ayah dan bahkan
memilih untuk tidak lagi memiliki kaitan dengan keluarga Musk.
Vivian Wilson Membalas dengan Sindiran
Keras
Setelah membaca tanggapan Elon Musk tersebut, Vivian
membagikan tangkapan layar (screenshot) dari percakapan di X dan
menuliskan komentarnya yang penuh sindiran. Dalam unggahannya, Vivian menulis,
"Jadi, Anda masih saja melanjutkan cerita sedih tentang bagaimana
'celakalah saya, anak saya terinfeksi oleh sesuatu-atau-yang-lain dan itulah
satu-satunya alasan mengapa mereka membenci saya. Jangan... tolong jangan
perhatikan itu, saya tak lain tak bukan adalah korban dalam setiap skenario
yang dapat dibayangkan." Vivian mengecam cara Elon Musk menanggapi isu
identitas gendernya, seolah-olah ayahnya terus-menerus menggambarkan dirinya
sebagai korban, mencoba membangun narasi bahwa keputusan Vivian untuk berubah
adalah akibat dari pengaruh luar atau "penyakit" yang harus
disesalkan.
Vivian merasa bosan dengan narasi yang dibangun oleh Elon
Musk, dan dia pun mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap cara ayahnya
memperlakukan masalah identitas gendernya. "Apakah ada yang benar-benar
percaya ini? Itu membosankan, berlebihan, klise. Sejujurnya saya bosan, seperti
apakah ini hal terbaik yang dapat Anda lakukan?" tambah Vivian dengan nada
penuh sindiran. Ini menunjukkan betapa frustrasinya Vivian dengan cara pandang
Elon Musk, yang menurutnya terlalu terjebak dalam narasi yang negatif dan tidak
bisa menerima perbedaan.
Kritik terhadap Elon Musk: Ketidakmatangan dan
Masalah Kontrol
Dalam serangkaian unggahan lainnya, Vivian melanjutkan
kritiknya terhadap Elon Musk dengan menyebut ayahnya sebagai orang yang terlalu
terobsesi dengan kontrol dan kekuasaan. "Anda kesal karena pada akhirnya
semua orang di sekitar Anda mengenal Anda sebagai orang delusional dan orang
gila kontrol yang belum dewasa sebagai pribadi selama 38 tahun. Namun, terakhir
kali saya memeriksanya, itu bukan masalah saya," tulis Vivian dengan
tegas.
Pernyataan ini mencerminkan ketidakpuasan Vivian terhadap
sikap Elon Musk yang dianggapnya narsistik dan tidak peduli. Vivian merasa
bahwa ayahnya telah lama menunjukkan perilaku yang tidak matang dan terlalu
terobsesi dengan citra dirinya sendiri, sehingga tidak mampu menerima pandangan
dan keputusan orang lain, terutama terkait identitas gender dan pilihan hidup
Vivian. Kritikan ini juga menunjukkan bahwa hubungan mereka semakin memburuk,
dengan Vivian merasa semakin terasing dari ayahnya yang selama ini ia anggap
sebagai figur yang tidak mampu mendukung pilihan hidupnya.
Sejarah dan Perubahan Nama Vivian Wilson
Vivian Wilson adalah salah satu dari enam anak yang dimiliki
Elon Musk dari pernikahannya dengan Justine
Wilson , istri pertama Musk. Vivian, yang lahir dengan nama Xavier Alexander Musk , memutuskan untuk
mengganti namanya menjadi Vivian Wilson pada tahun 2022, setelah mengungkapkan bahwa
dia tidak ingin lagi dikaitkan dengan keluarga Musk dan merasa tidak memiliki
hubungan yang sehat dengan sang ayah. Perubahan nama ini mencerminkan keinginan
Vivian untuk memulai hidup baru, terlepas dari bayang-bayang keluarganya yang
terkenal.
Elon Musk, di sisi lain, sering kali menyalahkan fenomena
"woke mind virus" atau virus pikiran woke sebagai salah satu alasan
mengapa Vivian membuat keputusan tersebut. Dalam pandangan Musk, fenomena woke
ini dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan merusak, yang membuat
orang-orang terjebak dalam pemikiran yang ekstrem dan menjauhkan diri dari
nilai-nilai tradisional. Musk bahkan pernah menyebut bahwa Vivian sudah tidak
ada lagi dalam hidupnya, sebuah pernyataan yang semakin memperburuk hubungan
mereka.
Ketegangan yang Terus Memuncak
Ketegangan antara Vivian
Wilson dan Elon Musk mencerminkan perbedaan pandangan yang tajam
tentang identitas, politik, dan cara hidup. Vivian merasa tidak lagi nyaman
dengan pandangan politik dan sosial yang ada di Amerika Serikat, khususnya
setelah kemenangan Donald Trump, dan dia memutuskan untuk mencari kehidupan
yang lebih baik di luar negara tersebut. Sementara itu, Elon Musk tampaknya
kesulitan menerima perubahan besar dalam hidup anaknya, terutama terkait dengan
identitas gender dan pandangannya yang lebih progresif.
Dengan hubungan yang semakin retak, tak ada yang bisa
memprediksi bagaimana masa depan hubungan mereka. Namun, satu hal yang pasti,
baik Vivian maupun Elon Musk tampaknya telah memilih jalur hidup mereka
masing-masing, meskipun jalan tersebut memisahkan mereka lebih jauh lagi.
Komentar
Posting Komentar